1. Cerita singkat film
Film ini berawal dari kehidupan Vino yang berasal dari keluarga yang kaya pada akhirnya usaha ayahnya (Amir) bangkrut karena ditipu rekan bisnisnya sehingga jatuh miskin. Rumahnya pun di sita oleh bank untuk menutupi hutangnya dan mereka tinggal di sebuah rumah kontrakan. Karena ibu Vino (Mirna) tidak dapat menerima kenyataan hidup sebagai orang miskin, dia memilih untuk meninggalkan keluarganya padahal dia memiliki putri yang masih berusia 5 tahun (Wina). Banyak masalah yang menimpa keluarga Vino setelah jatuh miskin. Diantaranya vino yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena tidak bisa membayar uang SPP dan si Wina (adik Vino) yang mengalami kecelakaan yaitu jatuh di kamar mandi sehingga harus dioperasi agar tidak diamputasi. Amir (ayah Vino) dan Vino berusaha mencari uang untuk membiayai operasi Wina.
Pada suatu saat Vino bertemu dengan seorang calo yang menawarkan Vino untuk menjual organ tubuhnya. Tawaran si calo tersebut tidak begitu saja diterima oleh Vino, dia berupaya untuk mencuri motor akan tetapi gagal karena ketahuan si pemilik motor tersebut dan dipukuli sampai babak beluk. Tanpa pikir panjang Vino menerima tawaran calo untuk mendonorkan jantungnya demi mendapatkan uang untuk biaya operasi Wina. Calo pun memberikan uang muka terlebih dahulu dan uang tersebut digunakannya untuk membayar operasi Wina dan menebus rumah lamanya yang pernah disita oleh bank. Saat mengurus keperluan operasi Wina, ternyata Vino bertemu dengn gadis bernama Mura. Mura merupakan gadis seumuran dengan Vino akan tetapi dia berasal dari keluarga yang kaya dan hanya hidup bersama ayahnya. Hubungan Mura dengan ayahnya sangat harmonis, berbeda jauh dengan Vino yang sering berselisih dengan ayahnya. Akan tetapi setelah Vino mengenal Mura dia menjadi peduli terhadap ayah dan adiknya. Begitu pula dengan Mura yang selalu merasa ceria dalam keseharianya setelah mengenal Vino, karena Vino merupakan teman satu-satunya yang dia miliki. Mura yang bersekolah di Home Schooling hanya memiliki teman dalam dunia maya saja.
Vino selama ini menghindar dari calo dengan cara pindah ke rumah lamanya, merasa resah dan ketakutan karena si calo tenyata mengetahui keberadaanya dan si calo sering menagih janji Vino untuk mendonorkan jantungnya. Vino merasa keberatan karena di sisi lain dia masih ingin melanjutkan masa depannya akan tetapi di sisi lain jantung yang akan dia donorkan itu tenyata untuk Mura, dia tidak ingin Mura meninggal karena tidak ada yang mendonorkan jantung untuknya. Hingga akhirnya Vino memutuskan untuk bunuh diri di kamarnya dengan meminum pil racun dari si calo. Di saat yang bersamaan itu datanglah ibu Vino bersama pacarnya ingin membawa Wina agar bisa tinggal bersamanya, karena ayah Vino berontak dan tidak mau melepaskan Wina, peluru pistol pun meluncur ke tubuh Amir (ayah Vino) yang ditembakkan dari tangan pacar Mira. Vino dan Amir pun dibawa ke rumah sakit, Amir meminta kepada calo agar jantungnya saja yang didonorkan. Sebelum Amir tertembak ternyata dia sudah membaca surat yang ditulis Vino untuk Mura bahwa Vino yang akan mendonorkan jantungnya untuk Mura. Ayah Vino meninggal sedangan Vino dan Mura pun terselamatkan. Mura, ayahnya, Vino, dan Wina, pun akhirnya hidup bersama dan menjadi satu keluarga yang bahagia.
2. Kisah yang dapat dipetik dan pesan moral dalam film
Dalam film malaikat tanpa sayap ini terdapat kisah yang dapat dipetik yaitu berartinya sebuah keluarga. Sebuah pengorbanan yang dilakukan oleh Vino terhadap keluarga yang dicintainya. Bahkan dia pun merelakan mendonorkan jantungnya demi membiayai operasi adiknya dan kehidupan sehari-harinya, dia tidak memikirkan kebahagiaan untuk dirinya sendiri akan tetapi kebahagiaan untuk keluarganya.
Pesan moral yang dapat diambil yaitu cara menghargai hidup kita dan orang yang ada di sekeliling kita. Selain itu masalah yang datang dalam hidup kita itu merupakan proses perjalanan hidup yang harus dihadapi karena dari proses itulah dapat mendewasakan diri kita dalam berfikir dan bertindak. Kemudian, di dalam hidup itu tidak jaminan akan selalu merasa bahagia akan tetapi pasti akan merasakan ketidakbahagiaan pula. Karena bahwasanya roda kehidupan itu akan berputar. Kadang berada dia atas dan kadang juga berada di bawah. Oleh karena itu kita diharuskan untuk saling membantu sesama.
3. Analisis film menurut Psikologi Islam
Analisis film Malaikat Tanpa Sayap dengan psikologi islam, jika dilihat dari segi fitrah, jasad, dan ruh tidak ada masalah. Akan tetapi terdapat suatu masalah dalam diri Vino dan Mirna, yaitu Nafsu, Kalbu dan akal. Vino tidak bisa mengendalikan nafsunya. Dia nekat menjual organ jantungnya, padahal menjual organ tubuh manusia hukumnya adalah haram. Selain itu Mirna begitu saja meninggalkan keluarganya saat suaminya jatuh miskin, ia bahkan tidak peduli terhadap anak-anaknya. Kemudian Kalbu merupakan struktur yang paling tinggi di dalam tubuh manusia, jika dapat mengendalikan Kalbu maka manusia akan selamat. Vino mementingkan nalurinya yaitu tidak melihat apakah yang dilakukannya melanggar ataupun tidak. Begitu pula dengan Mirna tidak memikirkan keluarganya, ia hanya memikirkan dirinya sendiri, tidak ada rasa patuh terhadap suami dan rasa peduli terhadap anak-anaknya. Selain itu dilihat juga dari segi Akal. Ia belum bisa menahan hawa nafsunya untuk terjerumus ke dalam kesalahan ataupun dosa. Bisa dilihat ketika Vino berusaha mencuri sepeda motor milik orang lain, padahal hal itu merupakan perbuatan yang melanggar dan dosa. Kemudian ketika Mirna meninggalkan keluarganya dan memilih hidup dengan selingkuhannya.
Kepribadian yang terdapat dalam diri Vino dan Mirna merupakan kepribadian Ammarah (nafs al-amarah) yaitu kepribadian yang cenderung pada tabiat jasad dan mengejar pada prinsip-prinsip kenikmatan. Bisa dilihat ketika diawal cerita dia merupakan sesosok remaja yang tidak peduli terhadap keluarga, berani terhadap orang tuanya dan tidak ada rasa hormat sedikitpun terhadap orang tuanya. Akan tetapi lambat laun ia sadar diri dan peduli terhadap keluarga. Begitu pula dengan Mirna, ia tidak mempunyai rasa patuh terhadap sumainya dan rasa peduli terhadap anak-anaknya meninggalkan keluarganya hanya karena kemiskinan menimpa ia dan keluarganya.
Cara orang tua Vino membangun kepribadian muslim, jika dilihat dari a)Pengetahuan nilai, di dalam keluarganya tidak ada pengetahuan tentang nilai-nilai akhlak sehingga Vino tumbuh menjadi anak yang tidak sopan. b)Menciptakan lingkungan yang kondusif, pembentukan kepribadian yang ada di dalam rumah kurang, karena Vino yang merasa tertekan dengan keadaannya yang ditinggalkan oleh ibunya, sehingga ia hidup hanya dengan ayah dan adiknya, itupun tidak ada rasa kedekatan diantara mereka. c)Membangun tokoh idola, dalam kehidupannya orang tuanya tidak bisa memberikan contoh yang baik agar si Vino bisa menjadikan orang tuanya sebagai tokoh yang diidolakan. Akan tetapi orang tuanya sebagai sosok yang ia benci. d)Pembiasaan kepada pola tingkah laku konstruktif, dalam hal ini ada teladan melalui orang tuanya yang tidak peduli terhadap Vino dan orang tua yang selalu sibuk, sehingga ia berkepribadiaan acuh tak acuh.
Kesehatan mental Menurut hana Jumhana Bastaman ada 4 pola, yaitu :
a. Pola simtomatis yaitu perubahan atau keadaan khusus kondisi tubuh yang menunjukkan adanya penyakit. Dalam hal ini yang merasakan penyakit adalah Mura, ia menderita penyakit jantung.
b. Pola penyesuain diri yaitu menyesuaikan diri di lingkungan, jika punya masalah mampu mengatasinya. Dalam hal ini Vino tidak dapat mengatasi masalah di dalam hidupnya. Bisa dilihat ketika dia keluar dari sekolah karena tidak dapat membayar uang SPP, padahal sekolah itu penting untuk masa depannya, akan tetapi dia lebih memilih untuk tidak melanjutkan sekolahnya.
c. Pola pengembangan potensi yaitu jika potensi dikembangkan maka akan muncul kreatifitas dan produktifitas. Dalam hal ini vino tidak memiliki potensi apa-apa, begitu halnya dengan Mura.
d. Pola agama yaitu kemampuan individu untuk melaksanakan ajaran agama, bisa mengendalikan diri. Vino tidak bisa mengendalikan diri, dia bahkan sering marah terhadap ayahnya. Begitu juga dengan Mirna yng tidak bisa mengendalikan diri ketika bertemu dengan keluarganya, dalam fikirannya ia ingin mengambil Wina untuk di bawa pulang.
Ciri-ciri dari kesehatan mental diantaranya :
a. Ketenangan, kemapanan dan rileks batin. Vino merupakan seseorang yang merasa tidak tenang dalam hidupnya, dia selalu merasa tidak nyaman dan gundah gulana.
b. Memadai dalam beraktifitas. Dalam beraktifitas vino masih mampu dan masih dalam kewajaran.
c. Menerima keberadaan dirinya dan keberadaan orang lain. Vino masih belum bisa menerima keberadaan dirinya ketika ia jatuh miskin, dan belum bisa menerima keberadaan ibunya yang meninggalkan ia dan keluarganya. Mirna juga tidak bisa menerima suaminya yang bangkrut dan hidup dalam keadaan miskin, sehingga ia meninggalkan suami dan anak-anaknya.
d. Kemampuan untuk menjaga diri. Vino mempunyai kemampuan untuk menjaga diri yaitu ketika adiknya sakit dia berusaha mencari uang untuk biaya operasi dan menebus rumahnya yang disita, meskipun jalan mencari uang itu salah karena tak ada pilihan lain.
e. Kemampuan memikul tanggung jawab keluarga, sosial dan agama. Vino mempunyai kemampuan memikul tanggung jawab keluarga, dia rela menjual jantungnya demi adiknya dan menebus rumah yang di sita. Tanggung jawab sosial, dia mempunyai rasa sosial terhadap Mura, dia selalu menemani dan menghibur Mura agar selalu merasa ceria.
f. Memiliki kemampuan berkorban dan menebus kesalahan yang diperbuat. Vino mampu berkorban untuk keluarganya dan juga untuk Mura, ia rela jantungnya didonorkan untuk Mura, padahal niat awal ia tidak mau mendonorkan jantungnya dan akan mengganti uang yang sudah ia pakai. Akan tetapi setelah dia mengetahui kalau jantung yang akan dia donorkan ternyata untuk Mura, maka ia mau melakukannya dan ia rela meninggal demi berkorban untuk Mura.
g. Kemampuan individu membentuk hubungan sosial yang baik. Vino mampu membentuk hubungan sosial yang baik dengan teman-temannya, Mura, dan ayah Mura.
h. Memiliki keinginaan yang realistik, sehingga dapat diraih secara baik. Vino tidak pernah menginginkan sesuatu hanya dalam angan-angannya saja atau dalam lamunannya.
i. Adanya rasa kepuasan dan bahagia menerima nikmat yang diperoleh. Vino merasa bahagia dalam hidupnya setelah ia bertemu dengan Mura. Begitupun dengan Mura yang merasa bahagia ketika bertemu dengan Vino.
Dalam psikopatologi hasil dari American Psychiatric Association tahun 1994 ada 15 gangguan. Dalam kasus ini, Vino hanya mengalami satu gangguan yaitu gangguan kecemasan. Ia merasa cemas dengan adanya masalah yang dialaminya. Ia dihantui rasa cemas karena dikejar-kejar oleh Calo untuk segera mendonorkan jantungnya, sedangkan dalam hatinya ia tidak ingin mendonorkan jantungnya.
Metode dan pendekatan yang digunakan dalam analisis film malaikat tanpa sayap adalah dengan menggunakan metode pragmatis yaitu lebih mengutamakan aspek praktis dan kegunaannya. Dan pendekatan yang digunakan adalah dengan pendekatan skriptualis yaitu mengkaji teks-teks al-quran hadits dalam mengembangkan psikologi islam.
Pertumbuhan dan perkembangan, periodisasi dalam psikologi islam dapat ditentukan menjadi 3 yaitu, periode pra konsepsi, periode pra natal, periode kelahiran sampai meninggal dunia, diantaranya ada fase neo-natus, fase kanak-kanak, fase tamyiz, fase baligh, dan fase kearifan dan kebijakan. Dalam hal ini Vino memasuki fase baligh yaitu dari usia 14-18 tahun di mana tingkat kekasaran sudah brkurang, namun masih perpanjangan dari fase tamyiz. Dalam fase baligh ini ia menjadi lebih matang, independen dan mandiri.
Menurut Prawitasari, 1993 (dalam Subandi, 2000) psikoterapi memiliki adalah suatu cara yang dilakukan oleh para profesional (psikolog, psikiater, konselor, dokter, guru, dsb.) dengan tujuan untuk menolong klien yang mengalami problematika psikologis. Psikoterapi selain digunakan untuk fungsi kuratif (penyembuhan), juga berfungsi preventif (pencegahan) dan konstruktif (pemeliharaan dan pengembangan jiwa yang sehat). Ketiga fungsi tersebut mengisyaratkan bahwa usaha-usaha untuk berkonsultasi pada psikoterapis tidak hanya ketika psikis seseorang dalam kondisi sakit. Alangkah lebih baik jika dilakukan sebelum datangnya gejala atau penyakit mental, karena hal itu dapat membangun kepribadian yang sempurna.
Menurut Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir (2001) psikoterapi dalam Islam yang dapat menyembuhkan semua aspek psikopatologi, baik yang bersifat duniawi, berupa pendekatan dan teknik-teknik pengobatan psikis setelah memahami psikopatologi dalam kehidupan nyata. Dan bersifat ukhrawi ukhrawi, berupa bimbingan mengenai nilai-nilai moral, spiritual dan agama, dan kedua model psikoterapi ini satu sama lain saling terkait. maupun penyakit manusia modern adalah sebagaimana ungkapan dari Ali bin Abi Thalib sebagai berikut: Obat hati itu ada lima macam:
a. Membaca Al-Quran sambil mencoba memahami artinya, terdapat rahasia mengenai bagaimana menyembuhkan penyakit jiwa manusia
b. Melakukan shalat malam, Hasil penelitian lainnya dari Arif Wisono Adi, 1985 (dalam Djamaludin Ancok dan Fuat Nashori, 1994) menunjukan adanya korelasi negatif yang signifikan antara keteraturan menjalankan shalat dengan tingkat kecemasan. Makin rajin dan teratur orang melakukan shalat maka makin rendah tingkat kecemasannya.
c. Bergaul dengan orang yang baik atau shalih, Jika seseorang dapat bergaul dengan orang salih maka nasihat-nasihat dari orang salih tersebut akan dapat memberikan terapi bagi kelainan atau penyakit mental seseorang.
d. Memperbanyak puasa, dapat menahan diri dari segala perbuatan yang dapat merusak citra fitri manusia.
e. Dzikir malam hari yang lama. Zikir juga mampu mengingatkan seseorang bahwa yang membuat dan menyembuhkan penyakit hanyalah Allah SWT., semata sehingga zikir mampu memberi sugesti penyembuhannya, melakukan zikir sama nilainya dengan terapi relaksasi.
4. Solusi terhadap kasus dalam film
a. Untuk Vino, 1) jika ingin mendapatkan uang untuk keperluannya hendaknya mencari uang tersebut dengan cara bekerja yang halal, janganlah berusaha untuk mencuri dan menjual salah satu organ tubuhnya yaitu jantungnya. Karena perbuatan itu merupakan perbuatan yang tidak diperbolehkan. 2) Melanjutkan sekolahnya, jangan ia putus sekolah gara-gara uang SPP.padahal ayah vino selalu menasehati agar ia jangan sampai putus sekolah. 3) Harus mau menerima dirinya sendiri dan keluarganya. Meskipun ayahnya jatuh miskin janganlah ia benci, bagaimanapun juga ayahnya tidak menginginkan hal itu. Hidup itu tak selamanya selalu di atas, kadang juga akan merasakan di bawah. 4) Menghormati kedua orang tua karena mereka yang selama ini selalu, merawat, menjaga dan mendidiknya. 5) seharusnya ia melakukan 5 obat hati seperti yang sudah dijelaskan dalam psikoterapi di atas, diantaranya raji melakukan shalat, karena jika Vino rajin dan teratur orang melakukan shalat maka makin rendah gangguan kecemasan yang ia derita.
b. Untuk Mirna, ia seharusnya bisa menjadi Ibu yang peduli terhadap anak-anaknya di saat anak-anaknya sedang dalam kesedihan karena belum bisa menerima hidup miskin dan ia juga harus menjaga kesetiaan terhadap suaminya. sebagai isteri yang baik seharusnya mau menerima keadaan suaminya walaupun jatuh miskin, bukannya meninggalkan dan memilih untuk hidup dengan laki-laki lain.
Film ini berawal dari kehidupan Vino yang berasal dari keluarga yang kaya pada akhirnya usaha ayahnya (Amir) bangkrut karena ditipu rekan bisnisnya sehingga jatuh miskin. Rumahnya pun di sita oleh bank untuk menutupi hutangnya dan mereka tinggal di sebuah rumah kontrakan. Karena ibu Vino (Mirna) tidak dapat menerima kenyataan hidup sebagai orang miskin, dia memilih untuk meninggalkan keluarganya padahal dia memiliki putri yang masih berusia 5 tahun (Wina). Banyak masalah yang menimpa keluarga Vino setelah jatuh miskin. Diantaranya vino yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena tidak bisa membayar uang SPP dan si Wina (adik Vino) yang mengalami kecelakaan yaitu jatuh di kamar mandi sehingga harus dioperasi agar tidak diamputasi. Amir (ayah Vino) dan Vino berusaha mencari uang untuk membiayai operasi Wina.
Pada suatu saat Vino bertemu dengan seorang calo yang menawarkan Vino untuk menjual organ tubuhnya. Tawaran si calo tersebut tidak begitu saja diterima oleh Vino, dia berupaya untuk mencuri motor akan tetapi gagal karena ketahuan si pemilik motor tersebut dan dipukuli sampai babak beluk. Tanpa pikir panjang Vino menerima tawaran calo untuk mendonorkan jantungnya demi mendapatkan uang untuk biaya operasi Wina. Calo pun memberikan uang muka terlebih dahulu dan uang tersebut digunakannya untuk membayar operasi Wina dan menebus rumah lamanya yang pernah disita oleh bank. Saat mengurus keperluan operasi Wina, ternyata Vino bertemu dengn gadis bernama Mura. Mura merupakan gadis seumuran dengan Vino akan tetapi dia berasal dari keluarga yang kaya dan hanya hidup bersama ayahnya. Hubungan Mura dengan ayahnya sangat harmonis, berbeda jauh dengan Vino yang sering berselisih dengan ayahnya. Akan tetapi setelah Vino mengenal Mura dia menjadi peduli terhadap ayah dan adiknya. Begitu pula dengan Mura yang selalu merasa ceria dalam keseharianya setelah mengenal Vino, karena Vino merupakan teman satu-satunya yang dia miliki. Mura yang bersekolah di Home Schooling hanya memiliki teman dalam dunia maya saja.
Vino selama ini menghindar dari calo dengan cara pindah ke rumah lamanya, merasa resah dan ketakutan karena si calo tenyata mengetahui keberadaanya dan si calo sering menagih janji Vino untuk mendonorkan jantungnya. Vino merasa keberatan karena di sisi lain dia masih ingin melanjutkan masa depannya akan tetapi di sisi lain jantung yang akan dia donorkan itu tenyata untuk Mura, dia tidak ingin Mura meninggal karena tidak ada yang mendonorkan jantung untuknya. Hingga akhirnya Vino memutuskan untuk bunuh diri di kamarnya dengan meminum pil racun dari si calo. Di saat yang bersamaan itu datanglah ibu Vino bersama pacarnya ingin membawa Wina agar bisa tinggal bersamanya, karena ayah Vino berontak dan tidak mau melepaskan Wina, peluru pistol pun meluncur ke tubuh Amir (ayah Vino) yang ditembakkan dari tangan pacar Mira. Vino dan Amir pun dibawa ke rumah sakit, Amir meminta kepada calo agar jantungnya saja yang didonorkan. Sebelum Amir tertembak ternyata dia sudah membaca surat yang ditulis Vino untuk Mura bahwa Vino yang akan mendonorkan jantungnya untuk Mura. Ayah Vino meninggal sedangan Vino dan Mura pun terselamatkan. Mura, ayahnya, Vino, dan Wina, pun akhirnya hidup bersama dan menjadi satu keluarga yang bahagia.
2. Kisah yang dapat dipetik dan pesan moral dalam film
Dalam film malaikat tanpa sayap ini terdapat kisah yang dapat dipetik yaitu berartinya sebuah keluarga. Sebuah pengorbanan yang dilakukan oleh Vino terhadap keluarga yang dicintainya. Bahkan dia pun merelakan mendonorkan jantungnya demi membiayai operasi adiknya dan kehidupan sehari-harinya, dia tidak memikirkan kebahagiaan untuk dirinya sendiri akan tetapi kebahagiaan untuk keluarganya.
Pesan moral yang dapat diambil yaitu cara menghargai hidup kita dan orang yang ada di sekeliling kita. Selain itu masalah yang datang dalam hidup kita itu merupakan proses perjalanan hidup yang harus dihadapi karena dari proses itulah dapat mendewasakan diri kita dalam berfikir dan bertindak. Kemudian, di dalam hidup itu tidak jaminan akan selalu merasa bahagia akan tetapi pasti akan merasakan ketidakbahagiaan pula. Karena bahwasanya roda kehidupan itu akan berputar. Kadang berada dia atas dan kadang juga berada di bawah. Oleh karena itu kita diharuskan untuk saling membantu sesama.
3. Analisis film menurut Psikologi Islam
Analisis film Malaikat Tanpa Sayap dengan psikologi islam, jika dilihat dari segi fitrah, jasad, dan ruh tidak ada masalah. Akan tetapi terdapat suatu masalah dalam diri Vino dan Mirna, yaitu Nafsu, Kalbu dan akal. Vino tidak bisa mengendalikan nafsunya. Dia nekat menjual organ jantungnya, padahal menjual organ tubuh manusia hukumnya adalah haram. Selain itu Mirna begitu saja meninggalkan keluarganya saat suaminya jatuh miskin, ia bahkan tidak peduli terhadap anak-anaknya. Kemudian Kalbu merupakan struktur yang paling tinggi di dalam tubuh manusia, jika dapat mengendalikan Kalbu maka manusia akan selamat. Vino mementingkan nalurinya yaitu tidak melihat apakah yang dilakukannya melanggar ataupun tidak. Begitu pula dengan Mirna tidak memikirkan keluarganya, ia hanya memikirkan dirinya sendiri, tidak ada rasa patuh terhadap suami dan rasa peduli terhadap anak-anaknya. Selain itu dilihat juga dari segi Akal. Ia belum bisa menahan hawa nafsunya untuk terjerumus ke dalam kesalahan ataupun dosa. Bisa dilihat ketika Vino berusaha mencuri sepeda motor milik orang lain, padahal hal itu merupakan perbuatan yang melanggar dan dosa. Kemudian ketika Mirna meninggalkan keluarganya dan memilih hidup dengan selingkuhannya.
Kepribadian yang terdapat dalam diri Vino dan Mirna merupakan kepribadian Ammarah (nafs al-amarah) yaitu kepribadian yang cenderung pada tabiat jasad dan mengejar pada prinsip-prinsip kenikmatan. Bisa dilihat ketika diawal cerita dia merupakan sesosok remaja yang tidak peduli terhadap keluarga, berani terhadap orang tuanya dan tidak ada rasa hormat sedikitpun terhadap orang tuanya. Akan tetapi lambat laun ia sadar diri dan peduli terhadap keluarga. Begitu pula dengan Mirna, ia tidak mempunyai rasa patuh terhadap sumainya dan rasa peduli terhadap anak-anaknya meninggalkan keluarganya hanya karena kemiskinan menimpa ia dan keluarganya.
Cara orang tua Vino membangun kepribadian muslim, jika dilihat dari a)Pengetahuan nilai, di dalam keluarganya tidak ada pengetahuan tentang nilai-nilai akhlak sehingga Vino tumbuh menjadi anak yang tidak sopan. b)Menciptakan lingkungan yang kondusif, pembentukan kepribadian yang ada di dalam rumah kurang, karena Vino yang merasa tertekan dengan keadaannya yang ditinggalkan oleh ibunya, sehingga ia hidup hanya dengan ayah dan adiknya, itupun tidak ada rasa kedekatan diantara mereka. c)Membangun tokoh idola, dalam kehidupannya orang tuanya tidak bisa memberikan contoh yang baik agar si Vino bisa menjadikan orang tuanya sebagai tokoh yang diidolakan. Akan tetapi orang tuanya sebagai sosok yang ia benci. d)Pembiasaan kepada pola tingkah laku konstruktif, dalam hal ini ada teladan melalui orang tuanya yang tidak peduli terhadap Vino dan orang tua yang selalu sibuk, sehingga ia berkepribadiaan acuh tak acuh.
Kesehatan mental Menurut hana Jumhana Bastaman ada 4 pola, yaitu :
a. Pola simtomatis yaitu perubahan atau keadaan khusus kondisi tubuh yang menunjukkan adanya penyakit. Dalam hal ini yang merasakan penyakit adalah Mura, ia menderita penyakit jantung.
b. Pola penyesuain diri yaitu menyesuaikan diri di lingkungan, jika punya masalah mampu mengatasinya. Dalam hal ini Vino tidak dapat mengatasi masalah di dalam hidupnya. Bisa dilihat ketika dia keluar dari sekolah karena tidak dapat membayar uang SPP, padahal sekolah itu penting untuk masa depannya, akan tetapi dia lebih memilih untuk tidak melanjutkan sekolahnya.
c. Pola pengembangan potensi yaitu jika potensi dikembangkan maka akan muncul kreatifitas dan produktifitas. Dalam hal ini vino tidak memiliki potensi apa-apa, begitu halnya dengan Mura.
d. Pola agama yaitu kemampuan individu untuk melaksanakan ajaran agama, bisa mengendalikan diri. Vino tidak bisa mengendalikan diri, dia bahkan sering marah terhadap ayahnya. Begitu juga dengan Mirna yng tidak bisa mengendalikan diri ketika bertemu dengan keluarganya, dalam fikirannya ia ingin mengambil Wina untuk di bawa pulang.
Ciri-ciri dari kesehatan mental diantaranya :
a. Ketenangan, kemapanan dan rileks batin. Vino merupakan seseorang yang merasa tidak tenang dalam hidupnya, dia selalu merasa tidak nyaman dan gundah gulana.
b. Memadai dalam beraktifitas. Dalam beraktifitas vino masih mampu dan masih dalam kewajaran.
c. Menerima keberadaan dirinya dan keberadaan orang lain. Vino masih belum bisa menerima keberadaan dirinya ketika ia jatuh miskin, dan belum bisa menerima keberadaan ibunya yang meninggalkan ia dan keluarganya. Mirna juga tidak bisa menerima suaminya yang bangkrut dan hidup dalam keadaan miskin, sehingga ia meninggalkan suami dan anak-anaknya.
d. Kemampuan untuk menjaga diri. Vino mempunyai kemampuan untuk menjaga diri yaitu ketika adiknya sakit dia berusaha mencari uang untuk biaya operasi dan menebus rumahnya yang disita, meskipun jalan mencari uang itu salah karena tak ada pilihan lain.
e. Kemampuan memikul tanggung jawab keluarga, sosial dan agama. Vino mempunyai kemampuan memikul tanggung jawab keluarga, dia rela menjual jantungnya demi adiknya dan menebus rumah yang di sita. Tanggung jawab sosial, dia mempunyai rasa sosial terhadap Mura, dia selalu menemani dan menghibur Mura agar selalu merasa ceria.
f. Memiliki kemampuan berkorban dan menebus kesalahan yang diperbuat. Vino mampu berkorban untuk keluarganya dan juga untuk Mura, ia rela jantungnya didonorkan untuk Mura, padahal niat awal ia tidak mau mendonorkan jantungnya dan akan mengganti uang yang sudah ia pakai. Akan tetapi setelah dia mengetahui kalau jantung yang akan dia donorkan ternyata untuk Mura, maka ia mau melakukannya dan ia rela meninggal demi berkorban untuk Mura.
g. Kemampuan individu membentuk hubungan sosial yang baik. Vino mampu membentuk hubungan sosial yang baik dengan teman-temannya, Mura, dan ayah Mura.
h. Memiliki keinginaan yang realistik, sehingga dapat diraih secara baik. Vino tidak pernah menginginkan sesuatu hanya dalam angan-angannya saja atau dalam lamunannya.
i. Adanya rasa kepuasan dan bahagia menerima nikmat yang diperoleh. Vino merasa bahagia dalam hidupnya setelah ia bertemu dengan Mura. Begitupun dengan Mura yang merasa bahagia ketika bertemu dengan Vino.
Dalam psikopatologi hasil dari American Psychiatric Association tahun 1994 ada 15 gangguan. Dalam kasus ini, Vino hanya mengalami satu gangguan yaitu gangguan kecemasan. Ia merasa cemas dengan adanya masalah yang dialaminya. Ia dihantui rasa cemas karena dikejar-kejar oleh Calo untuk segera mendonorkan jantungnya, sedangkan dalam hatinya ia tidak ingin mendonorkan jantungnya.
Metode dan pendekatan yang digunakan dalam analisis film malaikat tanpa sayap adalah dengan menggunakan metode pragmatis yaitu lebih mengutamakan aspek praktis dan kegunaannya. Dan pendekatan yang digunakan adalah dengan pendekatan skriptualis yaitu mengkaji teks-teks al-quran hadits dalam mengembangkan psikologi islam.
Pertumbuhan dan perkembangan, periodisasi dalam psikologi islam dapat ditentukan menjadi 3 yaitu, periode pra konsepsi, periode pra natal, periode kelahiran sampai meninggal dunia, diantaranya ada fase neo-natus, fase kanak-kanak, fase tamyiz, fase baligh, dan fase kearifan dan kebijakan. Dalam hal ini Vino memasuki fase baligh yaitu dari usia 14-18 tahun di mana tingkat kekasaran sudah brkurang, namun masih perpanjangan dari fase tamyiz. Dalam fase baligh ini ia menjadi lebih matang, independen dan mandiri.
Menurut Prawitasari, 1993 (dalam Subandi, 2000) psikoterapi memiliki adalah suatu cara yang dilakukan oleh para profesional (psikolog, psikiater, konselor, dokter, guru, dsb.) dengan tujuan untuk menolong klien yang mengalami problematika psikologis. Psikoterapi selain digunakan untuk fungsi kuratif (penyembuhan), juga berfungsi preventif (pencegahan) dan konstruktif (pemeliharaan dan pengembangan jiwa yang sehat). Ketiga fungsi tersebut mengisyaratkan bahwa usaha-usaha untuk berkonsultasi pada psikoterapis tidak hanya ketika psikis seseorang dalam kondisi sakit. Alangkah lebih baik jika dilakukan sebelum datangnya gejala atau penyakit mental, karena hal itu dapat membangun kepribadian yang sempurna.
Menurut Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir (2001) psikoterapi dalam Islam yang dapat menyembuhkan semua aspek psikopatologi, baik yang bersifat duniawi, berupa pendekatan dan teknik-teknik pengobatan psikis setelah memahami psikopatologi dalam kehidupan nyata. Dan bersifat ukhrawi ukhrawi, berupa bimbingan mengenai nilai-nilai moral, spiritual dan agama, dan kedua model psikoterapi ini satu sama lain saling terkait. maupun penyakit manusia modern adalah sebagaimana ungkapan dari Ali bin Abi Thalib sebagai berikut: Obat hati itu ada lima macam:
a. Membaca Al-Quran sambil mencoba memahami artinya, terdapat rahasia mengenai bagaimana menyembuhkan penyakit jiwa manusia
b. Melakukan shalat malam, Hasil penelitian lainnya dari Arif Wisono Adi, 1985 (dalam Djamaludin Ancok dan Fuat Nashori, 1994) menunjukan adanya korelasi negatif yang signifikan antara keteraturan menjalankan shalat dengan tingkat kecemasan. Makin rajin dan teratur orang melakukan shalat maka makin rendah tingkat kecemasannya.
c. Bergaul dengan orang yang baik atau shalih, Jika seseorang dapat bergaul dengan orang salih maka nasihat-nasihat dari orang salih tersebut akan dapat memberikan terapi bagi kelainan atau penyakit mental seseorang.
d. Memperbanyak puasa, dapat menahan diri dari segala perbuatan yang dapat merusak citra fitri manusia.
e. Dzikir malam hari yang lama. Zikir juga mampu mengingatkan seseorang bahwa yang membuat dan menyembuhkan penyakit hanyalah Allah SWT., semata sehingga zikir mampu memberi sugesti penyembuhannya, melakukan zikir sama nilainya dengan terapi relaksasi.
4. Solusi terhadap kasus dalam film
a. Untuk Vino, 1) jika ingin mendapatkan uang untuk keperluannya hendaknya mencari uang tersebut dengan cara bekerja yang halal, janganlah berusaha untuk mencuri dan menjual salah satu organ tubuhnya yaitu jantungnya. Karena perbuatan itu merupakan perbuatan yang tidak diperbolehkan. 2) Melanjutkan sekolahnya, jangan ia putus sekolah gara-gara uang SPP.padahal ayah vino selalu menasehati agar ia jangan sampai putus sekolah. 3) Harus mau menerima dirinya sendiri dan keluarganya. Meskipun ayahnya jatuh miskin janganlah ia benci, bagaimanapun juga ayahnya tidak menginginkan hal itu. Hidup itu tak selamanya selalu di atas, kadang juga akan merasakan di bawah. 4) Menghormati kedua orang tua karena mereka yang selama ini selalu, merawat, menjaga dan mendidiknya. 5) seharusnya ia melakukan 5 obat hati seperti yang sudah dijelaskan dalam psikoterapi di atas, diantaranya raji melakukan shalat, karena jika Vino rajin dan teratur orang melakukan shalat maka makin rendah gangguan kecemasan yang ia derita.
b. Untuk Mirna, ia seharusnya bisa menjadi Ibu yang peduli terhadap anak-anaknya di saat anak-anaknya sedang dalam kesedihan karena belum bisa menerima hidup miskin dan ia juga harus menjaga kesetiaan terhadap suaminya. sebagai isteri yang baik seharusnya mau menerima keadaan suaminya walaupun jatuh miskin, bukannya meninggalkan dan memilih untuk hidup dengan laki-laki lain.
0 komentar: on "Analisis Film Malaikat Tanpa Sayap "
Posting Komentar