welcome to my blog

Sabtu, 26 Januari 2013

Berkembangnya Agama Dan Kebudayaan Islam Di Indonesia

1.    Latar Belakang Makalah
Makalah ini sengaja diberi judul oleh pemakalah “Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia”. Dalam hal ini ada alasan yang dikemukakan oleh penulis, yaitu karena adanya wujud akulturasi (perpaduan antara dua kebudayaan) Kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan Islam. Selain itu bertujuan agar pembaca dapat mengetahui perpaduan antara kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan Islam yang berkembang. Dalam hal ini menarik untuk dibahas dalam pembahasan makalah ini.
Diskripsi tentang agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Agama Islam merupakan salah satu agama yang benar dan merupakan salah satu agama yang masuk dan berkembang di Indonesia. Hal ini bukanlah sesuatu yang asing, karena di media massa mungkin sudah pernah didengar ataupun dibaca bahwa Indonesia adalah Negara yang memiliki penganut agama Islam terbesar di dunia.
Agama Islam lahir di Makkah ketika peradaban manusia berada dalam kehancuran total (masa jahiliyah). Karena ketika itu penduduk Arab masih banyak yang menyembah berhala dan patung serta diwarnai dengan keburukan moral. Semula penduduk kota Makkah tidak mau mengikuti agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW, namun akhirnya mereka yakin dan mau memeluk agama Islam. Dalam perkembangan selanjutnya, pengikut Islam semakin bertambah banyak. Setelah berhasil meletakkan dasar-dasar pemerintahan Islam, Nabi Muhammad SAW mulai mengarahkan perhatiaanya pada perluasan wilayah Islam. Dalam kurun waktu yang tidak lama agama Islam tersebar ke seluruh penjuru dunia termasuk ke Indonesia. Islam disebarkan ke wilayah Indonesia oleh para pedagang dari Arab yang singgah sementara di Gujarat India dilanjutkan ke Malaka (Malaysia) dan akhirnya ke Indonesia. Adapun daerah yang pertama disinggahi para pedagang tersebut adalah di Pesisir Pantai Sumatera.
Ada beberapa hal yang melatarbelakangi disebarkannya Islam ke Indonesia yaitu, adanya kewajiban mubaligh untuk menyebarkan agama Islam, adanya pedagang-pedagang Arab yang mengadakan hubungan dagang dengan pedagang-pedagang di Indonesia, agama Islam mudah diterima oleh masyarakat Indonesia karena ajaran Islam merupakan ajaran yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, disebarkannya dengan cara damai tanpa paksaan, dalam penyampaiannya dengan menyesuaikan keadaan penduduk setempat. Dan berkurangnya pengaruh agama Hindu Budha. Hal ini juga tidak terlepas dari faktor-faktor yang mendorong penyebaran agama Islam di Indonesia antara lain karena negara Indonesia adalah negara Maritim yang dapat dengan mudah mengadakan hubungan dengan negara-negara lain. Situasi kekaisaran Romawi Timur yang mengalami kemunduran, sehingga membuka peluang bagi pengembangan agama Islam. Disamping itu juga karena adanya kewajiban setiap penganut agama Islam untuk menyebarkan Islam ke seluruh dunia.
Oleh karena itu dalam makalah ini pemakalah akan membahas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia.



2.    Rumusan Masalah
Berdasarakan latar belakang di atas, maka mengambil suatu rumusan sebagai berikut :
1.    Apa saja pendapat tentang masuknya Islam di Indonesia?
2.    Siapa saja tokoh-tokoh yang menyebarkan Islam ke Indonesia?
3.    Apa saja contoh wujud akulturasi atau perpaduan antara kebudayaan Indonesia dan kebudayaan Islam?

3.    Tujuan Penulis
Melihat permasalahan di atas, maka yang menjadi tujuan penulisan adalah  sebagai berikut :
1.    Untuk Mengetahui apa saja pendapat tentang masuknya Islam di Indonesia?
2.    Untuk mengetahui siapa saja tokoh-tokoh yang menyebarkan Islam ke Indonesia?
3.    Untuk mengetahui apa saja contoh wujud akulturasi atau perpaduan antara kebudayaan Indonesia dan kebudayaan Islam?

4.    Kajian Pustaka
Dalam penulisan makalah ini, pemakalah merujuk pada beberapa buku yang membahas tentang perkembangan agama Islam di Indonesia. Buku tersebut diantaranya yang berjudul Sejarah Peradaban Islam, karangan Badri Yatim, yang menjelaskan tentang perkembangan agama Islam yang berkaitan erat dengan kondisi dan situasi politik kerajaan di Indonesia. Pembahasan makalah ini sama-sama menjelaskan perkembangan agama Islam di Indonesia, hanya saja di sini pemakalah lebih menitikberatkan pembahasan tentang perkembangan agama Islam di Indonesia yang berkaitan dengan perpaduan antara kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan Islam.
Selain dari buku tersebut, pemakalah juga mengambil referensi dari buku yang berjudul Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, karangan Ajid Thohir. Dalam buku tersebut dijelaskan secara rinci mengenai perkembangan agama Islam di Indonesia pada masa kesultanan dan masa penjajahan. Pembahasan makalah ini sama-sama menjelaskan perkembangan agama Islam di Indonesia, hanya saja lebih menitikberatkan perpaduan antara kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan Islam.

5.    Landasan Teori
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul di atas, maka pemakalah memberikan penjelasan terlebih dahulu tentang pengertian beberapa kata yang tercantum dalam judul tersebut, sehingga dapat diketahui arti dan makna yang dimaksud. Adapun landasan teori tersebut adalah :
1.    Berkembangnya
    Berkembang mempunyai arti menjadi besar, luas, banyak.   Lalu mendapat akhiran “nya”, menjadi berkembangnya. Yang artinya menjadi besarnya atau menjadi luasnya. Akhiran “nya” kembali ke kata agama dan kebudayaan. Jadi dapat pemakalah simpulkan bahwa makna berkembangnya adalah menjadi luasnya agama dan kebudayaan.
2.    Agama
  Agama adalah sistem, prinsip kepercayaan kepada Tuhan dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan.    Agama adalah keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan, aqidah.   Jadi dapat pemakalah simpulkan bahwa agama adalah sistem, prinsip, keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan, aqidah yang bertalian kepercayaan.

3.    Kebudayaan
    Kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta “Buddhayah” yakni bentuk jamak dari “Budhi” (akal). Jadi kebudayaan ialah segala yang bersangkutan dengan akal. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan adalah “culture” yang berasal dari bahasa Latin “colore” yang berarti “mengolah atau mengerjakan”, terutama mengolah atau mengerjakan tanah atau bertani atau bercocok tanam. Dari pengertian ini kemudian “culture” dapat berarti segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan merubah alam. (Koetjaraningrat:1974).
4.    Islam
    Islam adalah doktrin agama, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada hambaNya melalui para Rasul. Islam adalah agama kepatuhan, kebersihan dari cacat dan perdamaian untuk memperoleh keselamatan dunia akhirat.    Jadi dapat pemakalah simpulkan bahwa Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT kepada hambaNya melalui para Rasul yang bersih dari cacat dan perdamaian untuk memperoleh keselamatan dunia.
5.    Indonesia
    Indonesia adalah nama Negara kepulauan di Asia Tenggara yang terletak di antara benua asia dan benua Australia.
    Jadi dari pengertian di atas dapat pemakalah simpulkan bahwa berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia adalah menjadi luasnya sistem kepercayaan kepada Tuhan dan segala daya dan kegiatan manusia yang bersangkutan dengan akal untuk mengolah alam yang berhubungan dengan agama yang diturunkan Allah SWT kepada hambaNya melalui para Rasul di Indonesia.


6.    Pembahasan
1)    Pendapat tentang masuknya Islam di Indonesia
Ada beberapa pendapat tentang masuknya Islam di Indonesia yaitu:
a.    Islam masuk ke Indonesia abad VII M. Hal ini didasarkan pada bukti adanya perkampungan Islam di sekitar Selat Malaka. Juga catatan Dinasti Tang yang memberitakan bahwa pada abad abad VII M telah ada pemukiman pedagang Arab di Baros, Sumatera utara. Hasil keputusan seminar tentang masuknya Islam di Indonesia, di Medan pada tahun 1963  juga menyebutkan bahwa islam masuk ke Indonesia abad ke VII M.
b.    Islam masuk ke Indonesia abad XI M. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan makam Fatimah binti Maimun yang berangka tahun 1082 M, di Leran Gresik.
c.    Islam masuk di Indonesia abad XIII M. Hal ini berdasarkan catatan Marcopolo yang memberitakan Marcopolo yang memberitakan adanya masyarakat muslim di Perlak pada akhir abad XIII M. Menurut K.F.H. Van Langen, berdasarkan berita China telah menyebut adanya kerajaan pase (kerajaan pasai) di aceh pada 1298M.

    Dari pendapat-pendapat tersebut di atas memberi gambaran bahwa proses masuknya Islam di Indonesia tidak dilakukan secara bersamaan untuk tiap daerah. Namun sedemikian para ahli sependapat bahwa pengaruh Islam pertama kali muncul di Pulau Sumatera. Hal ini ditemukannya prasasti yang menggambarkan kerajaan di pulau ini sebagai sebuah kerajaan Islam.
    Pemakalah juga berpendapat bahwasannya agama Islam masuk di Indonesia itu tidak pasti kapan datangnya, karena banyak terjadi perbedaan pendapat. Akan tetapi setelah pemakalah membaca dari buku-buku lain, pemakalah menemukan bahwa kebanyakan dari buku yang pemakalah baca agama Islam masuk di Indonesia pada abad pertama Hijriyah atau sekitar abad VII dan VIII M, Islam telah masuk di Aceh. Pendapat Islam masuk pada abad VII dan VIII itu lebih kuat dari Islam masuk pada abad XI atau XII M.

2)    Tokoh-tokoh yang menyebarkan Islam ke Indonesia
a.    Abdur Rauf Singkel
        Abdur Rauf Singkel adalah seorang ulama’ besar yang lahir di kota Singkel, Aceh. Nama aslinya adalah Abdur Rauf al-fansuri dan disebut juga Abdur Rauf as-Singkili. Ia adalah seorang yang pertama kali mengembangkan Tarekat Syattariyah di Indonesia. Ia menulis berbagai bidang ilmu agama seperti tafsir, hadits, fiqih dan tasawuf. Kitab tafsirnya merupakan kitab pertama di Indonesia. Ia memiliki 21 karya tulis yang terdiri dari kitab tafsir, kitab hadits, kitab fiqih dan kitab tasawuf.
b.    Muhammad Arsyad al Banjari
Muhammad Arsyad al Banjari adalah seorang ulama’ yang sangat berpengaruh dan berperan penting dalam sejarah Islam khususnya di Kalimantan. Ia lahir di Lok Gabang, Martapura, Kalimantan Selatan pada tahun 1710 M. Hasil karyanya yang terbesar adalah sebuah kitab yang berjudul Sabilul Muhtadun (Jalan orang yang mendapat petunjuk). Kitab ini menjadi pegangan dan bahan pelajaran di beberapa daerah di Indonesia, Malaysia, dan Thailand pada abad ke-19 dan awal abad ke-20.

c.    Walisongo
 Perkembangan Islam di Jawa tidak dapat dipisahkan dari peranan para walisongo. Walisongo artinya Sembilan wali yang dianggap dekat dengan Allah SWT dan terus menerus beribadah kepadaNya. Selain sebagai ulama’, walisongo juga mempunyai pengaruh penting dalam kehidupan politik pemerintahan sehingga mereka diberi gelar “Sunan” yang berasal dari bahasa Jawa “Susuhunan” yang berarti junjungan, yaitu gelar yang biasa digunakan untuk raja di Jawa. Keberhasilan Islamisasi Jawa merupakan hasil perjuangan dan kerja keras walisongo. Dengan kepiawaiannya, walisongo menggunakan unsur-unsur budaya lama dan sedikit demi sedikit mereka memasukkan nilai-nilai ajaran Islam ke dalam unsur lama.
Para wali yang termasuk dalam Walisongo adalah sebagai berikut :
1.    Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik)
Dikenal dengan nama Syekh Magribi, menyebarkan Islam di Jawa Timur.
2.    Raden Rahmat (Sunan Ampel)
Menyebarkan Islam di daerah Ampel, Surabaya.
3.    Raden Maulana Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang)
Ia adalah putra Sunan Ampel. Menyebarkan Islam di Bonang (Tuban).
4.    Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga)
Menyebarkan Islam di Demak.
5.    Raden Paku atau Raden Ainul Yaqin (Sunan Giri)
Menyebarkan Islam di Bukit Giri (gresik)
6.    Raden Qosyim Syarifuddin (Sunan Drajat)
Ia adalah putra Sunan Ampel. Menyebarkan Islam di daerah Gresik atau Sedayu.
7.    Raden Ja’far Shodiq (Sunan Kudus)
Menyebarkan Islam di Kudus.
8.    Raden Said (Sunan Muria)
Ia adalah putra Sunan Kalijaga. Menyebarkan Islam di daerah gunung Muria Kudus.
9.    Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati)
Menyebarkan Islam di Jawa Barat (Cirebon).
                   Dari penjelasan di atas disebutkan bahwa tokoh-tokoh yang menyebarkan       agama Islam di Indonesia adalah Abdur Rauf Singkel, Muhammad Arsyad al-Banjari dan walisongo. Meskipun dalam buku-buku lain disebutkan bahwa yang menyebarkan Islam di Indonesia hanya Walisongo, akan tetapi ada tokoh lain selain walisongo.
3)    Wujud akulturasi kebudayaan Indonesia dan kebudayaan Islam
      Sebelum Islam masuk dan berkembang, Indonesia sudah memiliki corak kebudayaan yang dipengaruhi oleh agama Hindu dan Budha. Dengan masuknya Islam, Indonesia kembali mengalami proses akulturasi (proses bercampurnya dua atau lebih) yang melahirkan kebudayaan baru yaitu kebudayaan Islam Indonesia. Masuknya Islam tersebut tidak berarti kebudayaan Hindu Budha hilang. Bentuk budaya sebagai hasil dari proses akulturasi tersebut tidak hanya bersifat material tetapi juga menyangkut perilaku masyarakat Indonesia.
a.    Wujud Budaya
Seperti Masjid kuno Agung Demak, Masjid Gunung Jati Cirebon dan Masjid Kudus.
b.    Seni Rupa
Makam dalam tradisi Islam di Indonesia, berbentuk nisan batu atau marmer dan bermahkota seperti kubah masjid terkadang berhiaskan tulisan kaligrafi atau arabeska. Contoh: Makam Sultan Malikus Shaleh di Samudra Pasai, makam para Wali di Jawa.
c.    Aksara dan Seni Sastra
Tersebarnya agama islam ke Indonesia maka berpengaruh terhadap bidang aksara atau tulisan yaitu masyarakat mulai mengenal tulisan arab, bahkan berkembang yang dikenal dengan istilah arab gundul yaitu tulisan arab yang dipakai untuk menuliskan bahasa melayu tetapi tidak menggunakan harakat seperti lazimnya tulisan arab. Disamping itu juga huruf arab berkembang menjadi seni kaligrafi yang banyak digunakan sebagai motif hiasan atau ukiran dan gambar wayang.
    Sedangkan dalam seni sastra yang berkembang pada awal periode Islam adalah seni sastra yang berasal dari perpaduan sastra pengaruh Hindu-Budha dan sastra Islam yang banyak mendapat pengaruh Persia. Bentuk-bentuk seni sastra yaitu seperti Hikayat, Pantun, Gurindam, Syair, Macapat, Suluk.
d.    Sistem Pemerintahan
    Dalam pemerintahan sebelum Islam masuk Indonesia sudah berkembang pemerintahan yang bercorak Hindu ataupun Budha tetapi setelah Islam masuk, maka kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu Budha mengalami keruntuhannya dan digantikan peranannya oleh kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam seperti Samudra Pasai, Demak, Malaka. Sistem pemerintahan yang bercorak Islam, rajanya bergelar Sultan atau Sunan. Seperti Wali apabila meninggal tidak lagi dimakamkan di Candi tetapi dimakamkan secara Islam.
e.    Sistem Kalender
     Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia sudah mengenal kalender saka (kalender Hindu) yang dimulai tahun 78 M. Dalam kalender saka ini ditemukan nama-nama pasaran hari seperti Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon.
    Setelah berkembangnya Islam, Sultan agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa dengan menggunakan perhitungan peredaran bulan komariyah seperti tahun hijriyah (Islam). Pada Kalender Jawa Sultan Agung melakukan perubahan pada nama-nama bulan seperti Muharram diganti dengan Syuro, Ramadhan diganti dengan Pasa. Sedangkan nama-nama hari tetap menggunakan hari sesuai dengan bahasa arab dan bahkan hari pasaran pada kalender  Saka juga dipergunakan. Kalender Sultan Agung dimulai tanggal 1 Syuro 1555 Jawa atau tepatnya 1 Muharram 1053 H yang bertepatnya tanggal 8 Agustus 1633 M.
     Dari pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa menyebarnya agama Islam lebih cenderung menggunakan budaya lokal atau budaya yang berlaku pada masyarakat sebagaimana yang berlaku dalam masyarakat dari pada menentangnya dengan melalui budaya lokal dipadukan dengan budaya Islam. Dengan begitu dalam waktu yang tidak lama agama Islam mulai dikenal.
7.    Simpulan
       Ada beberapa pendapat tentang masuknya Islam di Indonesia, yaitu ada yang berpendapat Islam masuk pada abad VII M, VIII M dan IX M.  Pendapat tersebut memberi gambaran bahwa proses masuknya Islam di Indonesia tidak dilakukan secara bersamaan untuk tiap daerah.
      Tokoh-tokoh yang menyebarkan Islam ke Indonesia yaitu Abdur Rauf Singkel, Muhammad Arsyad al Banjari, dan Walisongo (Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Gunung Jati).
      Wujud akulturasi kebudayaan Indonesia dan kebudayaan Islam diantaranya seperti wujud budaya, seni rupa, aksara dan seni sastra, sistem pemerintahan, dan sistem kalender.

8.     Daftar Pustaka
       Charis, Abdul dkk. LKS Sejarah Kebudayaan Islam kelas IX Semester1. Kudus:LP Ma’arif NU Cabang Kudus. Tanpa tahun.
Tim  Penyusun  Kamus  Pusat  Pembinaan  dan  Pengembangan  bahasa.  Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1995.
Gunawan, Adi. Tt. Kamus Praktis Ilmiah Populer. Surabaya: Kartika.
Ahmadi, Abu. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2000.
Suyanto. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media. 2006.
Tim Penyusun. LKS Sejarah Kebudayaan Islam kelas IX Semester2. Kudus:  LP Ma’arif NU Cabang Kudus. Tanpa tahun.
Http://mustaqim.wordpress.com/
Http://sejarahwan.wordpress.com/

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Berkembangnya Agama Dan Kebudayaan Islam Di Indonesia"

Posting Komentar