welcome to my blog

Sabtu, 26 Januari 2013

Materi Qur’an Hadits

A.    PENDAHULUAN
Materi pembelajaran sngat dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar karena pembelajaran tidak akan terjadi tanpa adanya meteri.seorang pendidik telah dibekali kurikulum serta dibuatnya perangkat penilaian yang harus dikembangkan dan disesuaikan dengan kemampuan peserta didik dalam menerima pembelajaran. Materi-materi yang disampaikan pun harus disesuaikan agar tidak terjadi kerancuan dan tingkat kebutuhan peserta didik.
Diantara materi-materi tersebut adalah materi Qur’an Hadits, yang menjadi dasar pengambilan hukum dalam agama Islam. Materi Qur’an Hadits yang disesuaikan dengan tngkat kebutuhan siswa kelas XI, dalam pembelajarannya pun terdapat beberapa metode yang dijadikan alat guna penyampaian materi tersebut berjalan efektif dan dapat dipahami oleh peserta didiknya. Tentunya dalam proses pembelajaran ini dibutuhkan keprofesionalan guru agar peserta didiknya mampu menangkap dan memahami materi yang disampaikan.
B.    RUMUSAN MASALAH
1.    Apa saja materi Qur’an Hadits MA kelas XI semester ganjil?
2.    Bagaimana metode pengajaran Qur’an Hadits MA kelas XI semester ganjil?
C.    PEMBAHASAN
1.    Materi-Materi Qur’an Hadits MA Kelas XI Semester Ganjil
a.    Nikmat Allah SWT dan cara mensyukurinya
1)    Mengingat nikmat Allah SWT
Ada beberapa aya alqur’an yang menjelaskan tentang sikap mengingat nikmat Allah, diantaranya yaitu dalam surat Az-zukhruf : 9-13 yang Artinya :
"Semua sumber daya alam yang ada merupakan rizki dan nikmat dari Allah yang tak terhitung nilainya dan dikaruniakan oleh Allah kepada manusia. Oleh karena itu, manusia seharusnya pandai-pandai mensyukurinya dan salah satu bentuk mensyukuri nikmat Allah adalah dengan beribadah kepadanya, memelihara alam dan tidak merusaknya".
Dalam ayat 9 Allah menjelaskan tentang ciptaan-Nya yang tidak mungkin orang mengingkarinya. Walaupun seandainya yang ditanya itu orang musyrik, mereka pasti akan menjawab : “Allah lah yang menciptakan langit dan bumi”. Mereka sebenarnya mengakui Allah tetapi karena sombong, hasud dan dengki mereka tetap musyrik kepada Allah.
Dalam ayat 10, 11 dan 12 Allah menguraikan tentang nikmat yang diberikan kepada manusia secara alami yang didapat dengan tanpa adanya usaha, seperti berikut :
a)    Bumi sebagai tempat tinggal
b)    Hujan sebagai sumber kehidupan
c)    Pasangan, yaitu ada siang-malam, laki-laki dan perempuan, dan sebagainya
d)    Sarana pelengkap manusia
Dalam ayat 13 Allah mengingatkan manusia agar kalau menaiki kendaraan ingat kepada Allah dan juga menikmati pemandangan yang ada disekeliling kita dengan mengagumi kebesaran dankarunia Allah termasuk sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
2)    Mensyukuri nikmat Allah
Segala nikmat yang telah kita peroleh hakikatnya adalah pemberian dari Allah. Hal ini telah dijelaskan dalam QS. Al-Ankabut : 17 yang Artinya :
"Allah telah menerangkan bahwa orang yang menyembah selain Allah berarti menyembah berhala, sedangkan berhala tidak mendatangkan manfaat apalagi memberi rizki, dan ini merupakan kebodohan bagi orang musyrik".
Bagi kaum muslimin wajib menyembah kpada Allah dan wajib pula bersyukur atas nikmat yang dianugrahkan sehingga akan ditambah lagi kenikmatan tersebut.
Perintah untuk mensyukuri nikmat Allah juga dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhori Muslim.



Artinya : “
Rasulullah memberi plajaran bahwa manusia harus bersyukur  terhadap nikmat Allah yang dianugrahkan kepadanya. Dan resep yang dijelaskan rasulullah adalah agar manusia memandang kebawah atau lebih rendah dalam hal keduniaan seperti kedudukan, pangkat dan harta kekayaan. Sehingga akan mendorong manusia untuk lebih bersyukur.
2.    Metode Pengajaran Qur’an Hadits kelas XI Semester Ganjil
Ada beberapa cara metode yang dapat digunakan pendidik dalam mengajarkan materi-materi Qur’an hadits kelas XI.
a.    Metode Ceramah
Metode ceramah adalah teknik penyampaian pesan pengajaran yang sudahlazim dipakai para guru di sekolah. Ceramah diartikan sebagai suatu cara penyampaian bahan secara lisan oleh guru di muka kelas dihadapan peserta didik. Peran murid disini sebagai penerima pesan, mendengarkan, memperhatikan, dan mencatat keterangan-keterangan guru bilamana diperlukan.
Dalam metode ini guru dituntut untuk memiliki kemampuan bicara yang menarik sehingga peserta didik tidak merasa bosan mendengarkannya.
b.    Metode Mauidloh Hasanah
Mauidloh hasanah adalah ucapan yang berisi nasehat-nasehat yang baik dimana ia dapat memberikan manfaat bagi orang yang mendengarkannya serta berisi argumen-argumen yang memuaskan sehingga pihak audience dapat membenarkan apa yang disampaikan oleh subyek dakwah.  Metode mauidloh hasanah merupakan metode yang bermanfaat. Karena dalam metode ini guru menyampaikan materi tersebut dengan memberikan nasehat-nasehat yang baik kepada peserta didik.
Misalkan pada materi mensyukuri nikmat Allah, seorang pendidik tidak hanya menyebutkan ayat Al-qur’an maupun hadits yang berhubungan dengan materi yang diajarkan. Akan tetapi menjelaskan isi kandungan ayat tersebut sehingga penyampaiannya berupa nasehat-nasehat yang mengandung nilai yang bermanfaat.
c.    Metode Uswatun Hasanah
Metode uswatun hasanah adalah contoh tauladan yang baik. Dalam kamus besar  bahasa Indonesia keteladanan berasal dari kata “teladan” yang berarti perbuatan atau barang yang patut ditiru dan dicontohkan.  Sebagai seorang guru (pendidik) harus memberikan teladan yang baik kepada peserta didiknya karena secara tidak sadar setiap tingkah laku seorang pendidik selalu diperhatikan oleh peserta didiknya dan akan menjadi contoh bagi peserta didiknya sehingga mereka akan menirunya.
Semisal pada materi mensyukuri nikmat Allah, seorang pendidik memberi teladan yang baik kepada peserta didiknya tentang selalu berusaha mensyukuri nikmat Allah yang telah diberikan dengan menjaga dan memelihara dengan baik apa saja yang dikaruniakan Allah kepada mereka.
d.    Metode Qishoh
Metode Qishoh merupakan cara dalam menyampaikan materi pelajaran dengan menuturkan secara kronologis tentang bagaimana terjadinya sesuatu hal baik yang sebenarnya terjadi ataupun rekaan semata.  Metode ini sangat cocok untuk menjelaskan tentang cerita-cerita seseorang yang tidak mensyukuri nikmat Allah yang terdapat dalam Al-qur’an dan mendapatkan adzab dari Allah. Dalam hal ini seorang guru harus menceritakan kisah-kisah tersebut agar peserta didik dapat mengambil hikmahnya dan mengaplikasikan untuk mensyukuri nikmat Allah dalam kehidupan sehari-hari.
e.    Metode Pemberian Tugas
Yang dimaksud metode ini adalah suatu cara dalam proses belajar mengajar bilamana guru memberi tugas tertentu dan murid mengerjakannya, kemudian tugas tersebut dipertanggungjawabkan kepada guru.
Misalnya seorang guru memberikan tugas untuk menghafal ayat Al-qur’an dan hadits yang telah disampaikan guru di kelas yang berkaitan dengan mensyukuri nikmat Allah. Dengan begitu siswa nantinya akan membuka kembali pelajaran tersebut dirumah dan menghafalkannya.
Metode-metode yang diterapkan seperti diatas merupakan metode yang digunakan agar ranah kognitif peserta didik dapat tercapai. Kemudian agar dapat pula mencapai ranah afektif serta psikomotorik pesdik maka dapat dilakukan beberapa pendekatan, diantaranya ;
a.    Pendekatan pembiasaan
Pendekatan ini memberikan kesempatan pada siswa agar terbiasa mengamalkan ajaran Islam, dalam hal ini agar siswa terbiasa mensyukuri nikmat Allah. Pendekatan ini ditujukan agar pesdik dapat dengan mudah untuk berlatih mensyukuri nikmat Allah dengan perlahan tanpa disadari. Dan perlahan akan dibawa sampai kepada masa dewasanya. Yang dimaksudkan agar seseorang memiliki kebiasaan berbuat hal-hal baik sesuai dengan ajaran agama Islam.

b.    Pendekatan emosional
Emosi merupakan gejala kejiwaan yang ada didalam diri seseorang. Emosi tersebut berhubungan dengan masalah perasaan. Karena itu pendekatan emosional meupakan usaha menggugah perasaan dan emosi siswa dalam meyakini ajaran islam serta dapat merasakan mana yang baik dan mana yang buruk. Pendekatan ini diharapkan anak dapat meningkatkan keimanan dan keyakinan mereka terhadap ajaran-ajaran Islam.
Daya emosional seseorang dapat mempengaruhi kepribadian orang tersebut. Dan tingkatannya pun berbeda-beda, dalam hal ini seorang pendidik diharapkan mampu mengambil hati atau simpati dari pesdiknya, dan nantinya dapat dilaksanakan perkenalan dengan penerapan ajaran untuk belajar mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah.
c.    Pendekatan fungsional
Pendekatan ini merupakan upaya memberikan materi pembelajaran dengan menekankan pada segi kemanfaatan bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pembelajaran mensyukuri nikmat Allah, siswa dibekali beberapa pemahaman bahwa dengan cara kita mensyukuri nikmat Allah maka nikmat tersebut akan ditambah menjadi lebih banyak.


D.    KESIMPULAN
Mengingat nikmat Allah dapat dilaksanakan dengan usaha memikirkan apa yang manusia rasakan dan apa yang mereka miliki. Ingat bahwa apa yang mereka hirup, apa yang mereka makan, apa yang mereka miliki tidak lain adalah nikmat yang diberikan Allah kepada mereka.
Nikmat yang diberikan Allah tanpa adanya usaha untuk mendapatkannya dan diberikan secara Cuma-cuma, seperti berikut :
a.    Bumi sebagai tempat tinggal
b.    Hujan sebagai sumber kehidupan
c.    Pasangan, yaitu ada siang-malam, laki-laki dan perempuan, dan sebagainya
d.    Sarana pelengkap manusia
Dari nikmat tersebut jika memang dipikirkan maka manusia tidak akan sombong dan mensyukuri nikmat pun akan selalu terlaksana.
Mensyukuri nikmat Allah telah dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadits yang mana didalamnya juga terdapat janji Allah bagi orang yang mensyukuri nikmat yang diberikan Allah, dan juga sebaliknya apa yang akan didapat oleh orang yang tidak mau mensyukuri nikmat Allah SWT.

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Materi Qur’an Hadits"

Posting Komentar